SAUNG HANTU JATIGEDE

Artikel oleh Fitri Farida, ISBI Bandung

Kata kunci: penulisan, lakon, naskah, teater

Sumber pengambilan dokumen: RC 2017 FAR s

Relasi:

Dibuat: 25 Mei 2018

Abstraksi

SINOPSIS :
Pembangunan waduk Jatigede menyisakan banyak hal kenangan, cinta, dan masa lalu. Kenangan manis aki Maja bersama Nengsih, dan kesetiaan aki Maja merawat pemakaman almarhum istrinya adalah satu-satunya alasan tidak ingin meninggalkan rumah yang akan terkena penenggelaman karena proyek pembangunan waduk Jatigede. Warga protes atas beberapa masalah yang timbul akibat pembangun waduk Jatigede tapi pada akhirnya mereka harus pasrah meninggalkan kampung halamannya. Jamroni sebagai sekretaris desa dan Koh Tan sebagai mafia tanah, mereka adalah orang-orang licik yang mencari keuntungan di atas penderitaan orang lain, lewat rumah-rumah kosong yang sengaja di bangun dengan asal-asalan. Mereka biasa menyebutnya “Saung Hantu Jatigede”. Jamroni dan Koh Tan pun mempengaruhi Cecep, yaitu anak angkat aki Maja yang baru datang dari kota supaya menjual rumah aki Maja. Bagi Cecep aki Maja adalah beban untuk dirinya karena aki Maja tidak memberikan kalung sisa warisan dari almarhum sang istri. Kalung itu adalah sisa harta berharga yang diperlukan untuk kehidupannya, untuk biaya merawat makam, dan menjaga makam. Jika Cecep mau tetap tinggal di rumah tanpa harus pergi ke kota dan merawat makam almarhum ibu angkatnya, baru warisan itu boleh di ambil. Tapi Cecep tidak menyanggupinya karena Cecep terobsesi untuk tinggal di kota.
Datanglah ibu Nissa berbicara dengan pak Aep di kantor kepala desa tentang nasib aki Maja, karena aki Maja satu-satunya penduduk yang tidak mau pindah, ada kesepakan bahwa ibu Nissa dan pak Aep akan membantu aki Maja supaya mendapatkan jalan keluar. Apapun yang terjadi Aki Maja tidak akan pernah mau meninggalkan rumah, berapapun bayaran yang diberikan oleh proyek pembangunan Jatigede tidak membuat goyah hati aki Maja. Sekalipun penggenangan itu menenggelamkannya, ia lebih bahagia karena ditenggelamkan bersama kuburan almarhum istrinya. Ditenggelamkan dalam perubahan, Kenangan desa yang akan hilang tenggelam dalam penggenangan.


Hak Cipta

Copyright 2018 ISBI Bandung. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved.

Kontributor

#