TAROMPET CALODOR - PENCA LONGSER BODOR

Artikel oleh Guntur Nasution, ISBI Bandung

Kata kunci: penyajian, karawitan, tarompet

Sumber pengambilan dokumen: RB 2014 NAS

Relasi:

Dibuat: 03 Agustus 2018

Abstraksi

Sajian yang akan penulis pertunjukan yaitu menampilkan sebuah karya yang memang di awali dari pemikiran secara teori yang penulis pahami dan ide ide dari mengapresiasi sebuah pertunjukan sehingga munculah Inspirasi-Inspirasi baru, hingga penulis mempunyai pemikiran untuk membuat konsep hasil dari inspirasi dan ide gagasan kesadaran dari diri sendiri, pada keterampilan ini penulis berkeinginan menampilkan kembali alat tiup Tarompet yang dimainkan sendiri sebagai spesialis pada alat tiup, namun penjelasannya dibuat dalam satu sajian yang diberi judul “CALODOR” kata Calodor akronim dari kata Penca, Longser, dan Bodor.
Bentuk pertunjukan yang akan di sajikan tentu harus menciptakan suasana baru dalam artian unik dan menarik dalam dunia pertunjukan baik dari segi alat maupun konsep pertujukan, adapun alat yang digunakan dalam sajian ini adalah, Kendang Indung, Kendang anak, Bende, Gembyung, Rebana, Goong, Kecrek. Jika dalam segi artistik dan dekorasi panggung yaitu penyaji menempatkan suasana di kerajaan seperti Gapura, Pendopo (Arena pertunjukan), adapula konsep pertunjukan disini yaitu penyaji mengaplikasikan cerita legenda Sunda yang berasal dari kota Ciamis Jawa Barat yaitu cerita “ciung wanara” ke dalam satu pertunjukan.
Dalam sajian ini penulis akan membawakan lagu-lagu khas pencak silat buhun yang sudah penulis kuasai namun ada tambahan dari alat pendukung maupun konsep pertujukan yaitu mengaplikasikan cerita legenda Sunda yang berasal dari kota Ciamis Jawa Barat yaitu cerita “ciung wanara” ke dalam satu pertunjukan.


Hak Cipta

Copyright 2018 ISBI Bandung. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved.

Kontributor

#