TARI CIKERUHAN

Artikel oleh Winda Farida, ISBI Bandung

Kata kunci: penyajian, tari, gubahan, ronggeng, pamogoran

Sumber pengambilan dokumen: RA 2018 FAR

Relasi:

Dibuat: 05 Oktober 2018

Abstraksi

Tari Cikeruhan yang bersumber dari Ketuk Tilu, yang menceritakan sebuah ekspresi dari sifat kegembiraan, kehangatan, keerotisan, dan rasa humoris dari seorang Ronggeng dan Pamogoran, telah menjadi daya tarik untuk meningkatkan kualitas kepenarian penyaji, sebagai pengalaman baru. Tarian ini merupakan tari pergaulan atau sebagai seni profane yang bergenre tari rakyat. Untuk mewujudkan konsep garap tersebut penyaji menerapkan pengolahan geraknya melalui berbagai unsur, terutama berimajinasi tentang pencitraan dari seorang ronggeng itu sendiri, yang memiliki kepiawaian/mempunyai keahlian menari, dicoba diterapkan dalam diri penyaji sebagai ronggeng yang memiliki daya tarik untuk memikat penari Pamogoran.
Sebagai barometernya yang mampu memberikan atmosfir, maka berusaha mencari lawan menari (Pamogoran) yang lebih berpengalaman lagi. Agar segala keinginan untuk menjadi sosok Ronggeng yang memiliki ciri-ciri tertentu bisa tercapai dan bisa dinikmati oleh penonton. Dibantu dengan keceriaan atau kehangatan dari gubahan music pengiringnya yang bisa mengkomposisikan gerakannya seirama dan dinamis, sehingga pengembangan gerak yang tertata dan teratur melalui pola lantai, menjadi satu kesatuan yang utuh dalam bentuk garapan Tari Cikeruhan.


Hak Cipta

Copyright 2018 ISBI Bandung. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved.

Kontributor

#