SORA SULING NGEUNTEUNGAN HURIP
Artikel oleh Ujang Arif Rhohmatul Dermawan, ISBI Bandung
Kata kunci: garap suling, tembang sunda cianjuran, landangan
Sumber pengambilan dokumen: RB 2018 DER
Dibuat: 17 Januari 2019
Karya ini merupakan ungkapan ekspresi yang dibalut dalam sebuah sajian tematik dengan mengangkat pengalaman penyaji sebagai tokoh utama. Bentuk penyajiannya tetap dalam kaidah – kaidah tembang sunda cianjuran konvensional namun, sentuhan kreativitas tetap diberikan agar sajian ini menarik untuk diapresiasi. Sentuhan kreativitas tersebut dilakukan pada permainan suling sebagai kompetensi utama yang penyaji ambil untuk Tugas Akhir (TA).
Karya ini diberi judul “Sora Suling Pamirig Hurip” Judul ini diambil karena penyaji dapat merasakan gambaran kisah hidupnya melalui bunyi suling yang menggunakan ornament-ornamen tertentu. Seperti pada ornamen suling puruluk, eur-eur, leot, kejat, dan inghak. Ornamen-ornamen suling tersebut seakan-akan menempel pada hati penyaji dan tidak bisa dilupakan.
Tehnik garap suling yang dipakai pada sajian ini penyaji menggunakan beberapa suling, suling lubang 6, degung dan Cirebonan. Slain itu penyaji juga menggunakan landangan pada perpindahan surupan pelog ke sorog agar pada saat perpindahan surupan terasa menyatu.
Teori yang digunakan pada sajian ini menggunakan teori kreatifitas yang dikemukakan oleh Wallas dan Devito pada tahun (1971),penyaji mengambil tahapan-tahapan yang ada pada teori tersebut seperti inklubasi, iluminasi dan verifikasi. Pada tahapan inklubasi penyaji mencari permasalahan yang ada dan dipecahkan pada tahapan iluminasi. Pada tahap verifikasi segala permasalahan yang dipecahkan dituangkan pada sajian yang akan dibawakan secara realitas dengan konsep garap kompensional.
Copyright 2019 ISBI Bandung. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved.
Kontributor
#