NYUKUT

Artikel oleh Dian Anggraini, ISBI Bandung

Kata kunci: penciptaan, tari, pendera, damar, gender

Sumber pengambilan dokumen: PASCA 2018 ANG

Relasi:

Dibuat: 25 Januari 2019

Abstraksi

Fenomena perempuan pemanjat damar yang terdapat di Pekon Pahmungan, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung merupakan sebuah fenomena pada sisi lain dari hal yang biasa terlihat pada perempuan. Sifat-sifat maskulin cenderung terlihat lebih dominan pada perempuan pemanjat damar. Hal ini tampak pada kesehariannyayang dibebankan dengan beban kerja ganda. Saat berada dirumah perempuan pemanjat damar diharuskan menggurus segala pekerajan rumah, seperti memasak, membersihkan rumah, menggurus anak dan suami. Akan tetapi, diluar rumah perempuan pemanjat damar berperan sebagai pencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.
Padasaat ini perempuan yang turut bekerja mencari nafkah merupakan hal yang biasa, namun fenomena perempuan pemanjat damar cukup mencuri perhatian untuk diangkat menjadi sebuah karya. Perempuan pemanjat damar yang berada di Pekon Pahmungan melakukan pekeraannya dengan resiko yang cukup berbahaya. Hal ini dikarenakan untuk dapat mengambil getah damar perempuan pemanjat damar harus melewati sungai, tanah lembab yang becek, masuk kedalam hutan, dan menaiki pohon damar yang cenderung sangat tinggi tanpa pengamanan khusus. Perempuan pemanjat damar menaiki pohon damar hanya dengan menggunakan tali yang terbuat dari rotan yang telah diayam lalu dikaitkan diantara pinggang dan pohon damar.
Berdasarkan fenomena tersebut, maka muncul ide gagasan untuk menggangkat fenomena tersebut kedalam sebuah karya tari denganj udul ‘Nyukut’. Digarap karya nyukut menggunakan tipe dramatik, membawakan satu tema, dan menggambarkan satu tokoh tanpa dialog. Tipe dramatik menggandung arti bahwa gagasan yang dikomunikasikan sangat kuat dan penuh daya pikat, dinamis, banyak ketegangan, dan memungkinkan melibatkan konflik dengan diri sendiri atau orang lain.
Pergolakan batin yang dihadapi perempuan pemanjat damar menjadi hal yang utama dalam karya tari ini. Cara perempuan pemanjat damar dengan ketegarannya bertahan untuk terus melakoni hidupnya sebagai perempuan yang memiliki beban kerja ganda tampak pada karya ini. Namun disisi lain,tampak pula pergolakanbatinperempuan pemanjat damar yang ingin memperoleh kesetaraan dalam beban kerja. Meskipun tidak berhenti sebagai pemanjat damar, tetapi diharapkanpara suami dapatmelakukan beban kerja yang sama. Tidak hanya menghabiskan waktu dirumah dengan mengobrol dan minum kopi.


The phenomenon of female resin climber found in Pekon Pahmungan, West Coastal District, Lampung Province is a phenomenon on the other side of things commonly seen in women. Masculine traits tend to look more dominant in female climber resin. This is seen in the day-to-day charge of multiple workloads. While at home women resin climbers are required to take care of all housekeeping, such as cooking, cleaning the house, taking care of the child and husband. However, outdoors women resin climber acts as a breadwinner to meet the family"s economic needs.
At this time women who work to earn a living is a common thing, but the phenomenon of resident rock climber enough steal the attention to be appointed into a work. Female climber resin who was in Pekon Pahmungan doing his work with dangerous enough risk. This is because to be able to take the sap damar women damar climbers have to pass through the river, muddy soil is muddy, go into the forest, and climb the resin tree that tends to very high without special security. Female climber resin climbs a resin tree using only ropes made from wicked rattan and then linked between waist and damar trees.
Based on the phenomenon, then the idea came up with ideas to phenomenon into a work of dance entitled "Nyukut". The work of nyukut uses a dramatic type, conveys a theme, and describes a figure without dialogue. The dramatic type implies that the idea communicated is powerful and energetic, dynamic, tense, and lets involve conflict with oneself or others.
The inner turmoil facing women climber resin becomes the main thing in this dance work. The way the female damar rescuers with their persistence survive to continue their life as women who have a double workload appears in this work. But on the other hand, there is also the inner turmoil of female climber resin who wants to gain equality in the workload. Although not stop as a resin climber, but it is expected the husbands can do the same workload. Do not just spend time at home by chatting and drinking coffee.

Hak Cipta

Copyright 2019 ISBI Bandung. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved.

Kontributor

#