Angklung Terebang Di Kampung Naga-Tasikmalaya

Artikel oleh Abun Somawijaya dan Herry Petrus Rorong, ISBI Bandung

Kata kunci: angklung, terebang, gembrung, hiburan, landasan lagu

Sumber pengambilan dokumen: RJ 2015 AWI II 1

Relasi:

Dibuat: 07 Februari 2019

Abstraksi

seni terebang dan nagklung yang berada di kampung Naga-Tasikmalaya adalah seni tradisi yang tetap hidup dan langgeng sampai sekarang. masih hidupnya kedua seni ini, selain menjadi konsepsi budaya dan adatistiadat masyarakat setempat, juga berkaitan erat dengan prosesi upacara khitanan atau gusaran anak. pada pelaksanaannya, dibagi dalam dua bagian -pertama, pada siang hari angklung dan terebang dijadikan sebagai penggiring helara atau mengarak anak khitanan atau gusaran, dan yang kedua pada malam harinya terebang dijadikan sebagai penggiring acara selamatan atau syukuran khususnya anak yang di khitanan atau gusaran dan umumnya seluruh masyarakat kampung Naga. Lagu-lagu terebang pada dasarnya bernafaskan islami, seperti lagu -alberzanji, alaika, dan lagu-lagu hiburan yang bersifat umum dan biasa di sajikan dalam lagu tradisi sunda, seperti -kidung, rayak-rayak, oyong-oyong bangkong, malam minggu. sistem pewarisan dilakukan pada saat sebelum dan sesudahpara pemain angklung dan terebang mengiringi arak-arakan.


The art of angklung that is in Kampung Naga Tasikmalaya is a traditional art that still survive because one past of the century of the local people are strongly associated with khitanan atau gusaran ceremony prossesion children. Angklung terebangan performance is divided into two parts, namely- during the day to accopany a child to be and after khitanan atau gusaran while her special night of angklung terebang of the event celebration for khitanan atau gusaran and all of community of Kampung Naga. Songs staple on angklung terebang on its basis while the Islamic breath, like as - Al-Barjanji, Alaika, for this enterinment songs like as - Kidung, rayak-rayak, oyong-oyong bangkong, malam minggu.

Hak Cipta

Copyright 2019 Perpustakaan ISBI Bandung. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved.

Kontributor

#