Purpose Of Art dan Kontribusinya Dalam Transformasi Budaya -Studi Kasus -Tari Jayengrana- -

Artikel oleh Lilis Sumiati, ISBI Bandung

Kata kunci: budaya, purpose of art, tekstualtarian, transformasi

Sumber pengambilan dokumen: RJ 2015 PAN I

Relasi:

Dibuat: 25 Februari 2019

Abstraksi

Tatanan budaya memiliki sifat elastis dan dinamis mengekor pada empunya pencetus kebudayaan yang tiada lain adalah manusia. Sifatnya yang demikan berpeluang mengalami perubahan menuju cita dengan pencitraan berbeda. Kebenaran budaya, agama, ilmu dan filsafat sekaligus, senantiasa menjadi kejaran setiap insan dalam ruang dan waktu yang berbatas. Upaya menggapai perubahan budaya terkadang berbenturan dengan tatanan budaya tradisi. Suatu Paradoksal antar dua sisi yang berbeda bahkan menjadi penghantar menuju keabadian. Perubahan budaya berdampak pada berbagai pola kehidupan tak terkecuali tekstual tarian. perihalini mewujud karena berhadapan dengan laku kreatif para seniman yang didasarkan pada maksud seni -purpose of art- yang pada setiap sistem menganut perbedaan.


Culture as elastic and dynamic properties tail on the owner of the originator of culture is no other human being. It is thus likely to undergo changes toward goals with different imaging. Truth culture, religion, science, and philosophy though, has always been the pursuit of every man in space and time bounded. Efforts to achieve cultural change sometimes clash with the culture as a tradition. A paradox between two diffetent sides even become a conductor to immortality. Cultural changes have an impact on the lives of the various patterns of textual dance is no exception. About this manifests as dealing with creative behaviour of agents based on artistic intent -purpose of art- which in each system were different.

Hak Cipta

Copyright 2019 ISBI Bandung. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved.

Kontributor

#