RITUAL NUMBAL DALAM UPACARA RUWATAN BUMI DI KAMPUNG BANCEUY-SUBANG

Artikel oleh RATNA UMAYA , ISBI Bandung

Kata kunci: Ritual, Ruwatan Bumi, Liminalitas

Sumber pengambilan dokumen: I 2019 RAT r

Relasi:

Dibuat: 30 Januari 2020

Abstraksi

Tinjauan liminalitas terhadap keadaan yang diritualkan melalui upacara ruwatan bumi dengan fokus utama pada ritual numbal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kedudukan ritual numbal dalam posisisnya dari keseluruhan upacara ruwatan bumi. Hal tersebut menyebabkan penulis berkeinginan untuk mengkaji mengenai ritual numbal dengan permasalahan sebagai berikut: 1) bagaimana memahami ritual numbal yang terdapat dalam upacara ruwatan bumi sebagai tinjauan gejala liminalitas?. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif, dengan mengambil lokasi di Kampung Banceuy Desa Sanca Kecamatan Ciater Kabupaten Subang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi non partisipan, wawancara tidak terstruktur, dan dokumentasi. Analisis yang digunakan adalah sebagai berikut: 1) reduksi data, 2) penyajian data, dan 3) kesimpulan. Penelitian ini menggunakan teori liminalitas dari Victor Turner, masyarakat Kampung Banceuy mengalami kegelisahan yaitu “taun kolot kudu dingorakeun deui” (Tahun tua harus dimudahkan kembali). Untuk mengatasi hal tersebut masyarakat melakukan upacara ruwatan bumi dengan cara ritual numbal. Temuan dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, terdapat tiga tahapan peralihan, 1) Tahapan separasi (memasuki pra ritual), 2) Tahapan liminal (pelaksanaan ritual), 3) Tahapan pengintegrasian kembali (pasca ritual).
2) ritual numbal memiliki kedudukan yang penting yaitu sebagai inti dari pelaksanaan upacara ruwatan bumi.


A review of the liminality on the situation that being ritualized through Ruwatan Bumi ceremony with a primary focus on numbal ritual. This research aims to see the position of numbal ritual in its position on the entire Ruwatan Bumi ceremony. This causes the writer wishes to study the numbal ritual with the following problems: 1) how to understand the numbal ritual contained in the Ruwatan Bumi ceremony as a review of the symptoms of liminality?. The method used in this research is a qualitative method, by taking a location in Banceuy Village, Sanca Village, Ciater District, Subang Regency. The data collection techniques used in this research were non-participant observation, unstructured interviews, and documentation. The analysis used in this research are as follows: 1) data reduction, 2) data presentation, and 3) conclusion. This research uses the theory of liminality from Victor Turner, the people of Kampung Banceuy having a concern of “taun kolot kudu dingorakeun deui” (Old years must be facilitated again). To overcome this, the people of Kampung Banceuy perform Ruwatan Bumi ceremony using a numbal ritual. The results showed that, 1) numbal ritual can overcome the concern of the people of Kampung Banceuy, 2) numbal ritual has an important position as the core of the Ruwatan Bumi ceremony.

Hak Cipta

Copyright 2020 ISBI Bandung. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved.

Kontributor

Web Administration Officer #