“JAWARA” Senandung Kembang Gadung di Tiang Gantung

Artikel oleh GUSTIAN SETIAWATI , ISBI Bandung

Kata kunci: jawara, ki lapidin, dramatari

Sumber pengambilan dokumen: PASCA 2019 GUS j

Relasi:

Dibuat: 30 Januari 2020

Abstraksi

Karya tari berjudul Jawara terinspirasi dari cerita rakyat daerah Subang, Jawa
Barat, yaitu Ki Lapidin. Cerita tersebut tergolong kepada cerita fiksi, tetapi
diyakini sebagai sejarah, kepahlawanan Ki Lapidin untuk membela rakyat Subang
dan melawan penjajah Belanda. Garapan tari dalam bentuk dramatari yang
bersumber tari rakyat sunda. Melalui perspektif pemahaman estetika, sebagai
pijakan terwujudnya fenomena Ki Lapidin yang dikaji melalui pendekatan folklor
bentuk karya yang dielaborasi melalui eksplorasi hingga mewujudkan satu sajian
baru dan memiliki warna tersendiri. Metode kreativitas Alma M. Hauwkins
digunakan dalam mengeksplorasi dan menjelajah gerak. Tahapan eksplorasi,
improvisasi, dan komposisi mewujudkan karya dramatari. Secara estetis karya ini
merupakan elaborasi tari rakyat sehingga menjadi sajian baru dalam warna
tersendiri. Karya ini ditarikan oleh 10 orang penari. Musik pengiring
menggunakan gamelan pelog salendro dengan penggunaan alat yang
diminimalisir.


The dance work titled Jawara is inspires by the folklore Subang, West Java,
namely Ki Lapidin. The story belongs to fiction, but is belived to be history, the
heroism of Ki Lapidin to defend the people of Subang and against the Ductch
invaders. A dance in the form of a dance that arigininates from Sundanese folk
dance. Through the perspective of aesthetic understanding as a basis for the
realization of the phenomenon of Ki Lapidin, which is examined through the
folklore approach, the form of work is elaborated through exploration of realize a
new presentation and has its own color. Alma M.Hawkins creativity method is
used in exploring and exploring motion. The stages of exploration, improvisation,
and composition embody dramatari’s work. Aesthetically this work is an
elaboration of folk dance so that it become a new presentation in its own color.
This work was danced by 10 dancers. The accompaniment music uses Pelog
Salendro gamelan with the us of minimized instruments.

Hak Cipta

Copyright 2020 ISBI Bandung. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved.

Kontributor

Web Administration Officer #