Pergeseran Fungsi Seni Tari Sebagai Upaya Pengembangan dan Pelestarian Kebudayaan

Artikel oleh Utang Djuhara, Prodi Seni Tari STSI Bandung

Kata kunci: Seni Tradisi, Kebudayaan, Pelestarian, Pengembangan

Sumber pengambilan dokumen: J 2014 MAK II

Relasi:

Dibuat: 29 Desember 2016

Abstraksi

Seni tidak dapatdipisahkan dari aspek manusia sebagai sosok seniman dan aspek budaya yang digunakan sebagai bentuk dalam masyarakat. Tedapat dua pandangan berbeda dalam menilai seni tradisi: pandangan pertama cenderung menilai bahwa seni tardisi merupakan aset budaya bangsa, sehingga harus dijaga keaslian dan kelestariannya, sedangkan pandangan kedua menilai bahwa seni tradisi memiliki nilai ganda, yakni nilai budaya dan nilai ekonomi. Upaya untuk melestarikan bentuk dan keberadaan seni tradisi sebagai unsur dari kebudayaan nasional, harus dikembangkan secara terintegrasi dengan sistem nilai yang berlaku, baik secara lokal maupun nasional. Oleh karenanya para seniman sebagai ilmuwan seni perlu menyamakan persepsi bahwa seni tradisi adalah bentukseni yang dinamis, ataubentuk seni yang selalu mengalami perubahan.


Art can not be separated with human aspect as the artist and cultural aspect which is used as a form in the society. There are do different point of view concering traditional art: the first tends to view that traditional art is an asset of national culture, so that it has to be kept original, meanwhile the second views that traditional art has a double value, those are: cultural and economic values. The efdforts to preserve the form and existence of traditional arts as the element of national culture have to be developed integratedly with the system of valid value, both locally and nationally. Thus, the artists dynamic or something that always changes.

Hak Cipta

Copyright 2016 Institut Seni Budaya Indonesia - Bandung. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved.

Kontributor

#