Dinamika Perkembangan Tari Serimbang Di Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Artikel oleh Ade Widiasari, ISBI Bandung

Kata kunci: penelitian kualitatif, fungsi, tari serimbang, bangka, belitung

Sumber pengambilan dokumen: PS 2016 WID

Relasi:

Dibuat: 06 Maret 2017

Abstraksi

Tari Serimbang adalah tarian yang diangkat dari pengambaran salah satu jenis burung “Cebuk” yang diketahui apabila burung ini sedang berkicau dan menggerakan tubuhnya maka burung-burung lainnya ikut berkicau disekelilingnya, seperti tertarik akan daya pikat dari burung tersebut. Tarian ini awalnya diciptakan hanya untuk penyambutan kepada pahlawan yang datang untuk berperang sekaligus hiburan untuk pahlawan yang gagal dalam peperangan melawan penjajah. Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan Perkembangan tari Serimbang secara Kuantitas dan Kualitas, menjelaskan pergeseran fungsi tari Serimbang di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta menjelaskan unsur-unsur estetika yang terdapat pada tari Serimbang.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kualitatif, Deskriptif, Interpretatif yang akan digunakan dalam menganalisis dan memaparkan kehidupan tari Serimbang, konsep estetika Tari Serimbang, serta analisis fungsi dan makna yang terkandung dalam tari Serimbang sebagai tari penyambutan di Kota Tempilang kabupaten Bangka Barat. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik trianggulasi, yaitu observasi partisipasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi di lokasi tersebut.

Perkembangan Tari Serimbang dianalisis dari segi konsep estetika, perkembangan aspek kualitas dan kuantitas. Tari Serimbang juga dikaji dan dianalisis dalam bentuk fungsi dimana fungsi awal Tari Serimbang adalah sebagai tari penyambutan, tetapi sekarang berkembang menjadi fungsi penyambutan dan ritual. Perkembangan tersebut terjadi pada tahun 1982 oleh seniman daerah Tempilang dan berlanjut hingga sekarang.


Serimbang dance is a dance adaptation of parable one bird species "Cebuk" known if these birds were chirping and moving his body then the other birds joined chirping around him, as interested in allure of the bird. The dance was originally created only to welcome the heroes who came to fight for the entertainment at the same hero who failed in the battle against the invaders. The purpose of this study is to explain the development of dance Serimbang quantity and quality, describes the shift function Serimbang dance in West Bangka, Bangka Belitung island and explain the aesthetic elements contained in Serimbang dance.

The method used in this research is Descriptive Interpretive qualitative methods to be used in analyzing and describing life Serimbang dance, as well as the analysis of the function and meaning contained in Serimbang dance as dance reception in the City of West Bangka regency Tempilang. Data collection techniques using triangulation techniques, ie participatory observation, interview and documentation in these locations.

Serimbang dance developments are analyzed in terms of aesthetic concepts , developmental aspects of quality and quantity . Serimbang dance also studied and analyzed in the form of a function where the initial function as a Serimbang dance is welcome dance , but it has now developed into a welcoming and ritual functions . The developments occurred in 1982 by local artists Tempilang and continues until now .

Hak Cipta

Copyright 2017 Perpustakaan Institut Seni Budaya Indonesia - Bandung. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved.

Kontributor

#