PERTUNJUKAN REAK GRUP LUGAY PUSAKA DESA CINUNUK KECAMATAN CILEUNYI

Artikel oleh Hendi Rohendi, ISBI Bandung

Kata kunci: pengkajian seni, fungsi, makna, ritual

Sumber pengambilan dokumen: PS 2016 ROH

Relasi:

Dibuat: 07 Maret 2017

Penelitian ini mengungkap fungsi dan makna secara mendalam dari pertunjukan seni reak di Desa Cinunuk Kecamatan Cileunyi. Latar belakang permasalahannya yaitu bagaimana fungsi dan makna seni reak bagi pelaku dan masyarakat, bagaimana sistem pertunjukan seni reak, mengapa reak bisa bertahan sampai saat ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Dengan metode ini penulis melakukan pencarian atau pengumpulan data dan fakta melalui observasi, wawancara, dan studi pustaka. Hasil penelitian diperoleh data dan fakta bahwa seni reak masih berfungsi di masyarakat sebagai media ritual, integritas sosial, hiburan, ekonomi, komunikasi, dan pelestarian budaya. Seni reak masih mempunyai makna dari segi sosial, kultural,dan religi bagi masyarakat sekitar, sehingga masyarakat Desa Cinunuk Kecamatan Cileunyi masih melakukan kegiatan kesenian tersebut.
Pada penelitian ini diterapkan metode kualitatif untuk pengumpulan data dan fakta-fakta yang kiranya dapat dipertanggungjawabkan. Selain metode, model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis fungsi dan makna. Dengan demikian, fungsi dan makna merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan. Adapun kerangka teoretis yang disusun dalam penelitian ini menggunakan teori fungsi Alan P. Merriam untuk mengkaji fungsi pertunjukan reak, dan teori interpretasi Hermeneutika Gadamer untuk mengkaji makna pertunjukan reak.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertunjukan reak memiliki fungsi dan makna bagi seniman dan masyarakatnya, yaitu fungsi media ritual, fungsi integritas sosial, fungsi hiburan, fungsi ekonomi, fungsi komunikasi, dan fungsi pelestarian budaya. Selain itu, makna yang terkandung dalam pertunjukan reak antara lain makna sosial, makna kultural, dan makna religius. Struktur pertunjukan meliputi prapertunjukan, pelaksanaan, dan pascapertunjukan.

The research reveals the function and meaning in depth of the reak
performing arts in the Cinunuk village Cileunyi subdistricts. The background of
the problem, how the function and meaning of reak art for the offender and the
community, how the system is performing arts reak, why can reak survive to this
day. This research using qualitative methods. With this method the author do a
search or the collection of data and facts, through observation, interviews, and
literature. The results were obtained data and the fact that the art reak still serves
the community as a media ritual, social integrity, entertainment, economics,
communications, and cultural preservation. Reak art still has meaning in terms of
social, cultural, and religious to the surrounding community. So that the Cinunuk
villagers of Cileunyi Subdistrict still conducting arts.
In this study applied qualitative methods for collecting data and facts that
would be accounted for. In addition to the method, the analysis model used in this
research is the analysis of the function and meaning. Thus, the function and
meaning is a unity that can not be separated. The theoretical framework is
compiled in this study uses the theory of functions of Alan P. Merriam to assess
the function reak show, and interpretation theory of Gadamer"s hermeneutics
examines the meaning of the show reak.
The results showed that reak show has a function and meaning for the
artist and society, the media ritual function, the function of social integrity,
entertainment functions, economic functions, communication functions, and
functions of cultural preservation. In addition, the meaning contained in reak
show, among others, social meaning, the meaning of cultural and religious
significance. The structure of the show includes preview, implementation, and
post-show.

Copyright 2017 Institut Seni Budaya Indonesia - Bandung. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved.