PERWUJUDAN KEYAKINAN AKAN KEBERADAAN MAHLUK HALUS DALAM KOMIK KAWIN KA KUNTI

Artikel oleh Kankan Kasmana, ISBI Bandung

Kata kunci: mahluk halus, komik, intertekstual, sunda, tradisi

Sumber pengambilan dokumen: RJ 2016 PAN P XXVI 3

Relasi:

Dibuat: 04 Mei 2017

Abstraksi

Mahluk halus dalam masyarakat Sunda merupakan fenomena antara mitos dan r e a l i t a s . K e pe r c a y a a n t e r h a d a p m a h l uk y a n g d i a n g g a p i m m a t e r i - s pi r i t ua l i n i mempengaruhi kehidupan masyarakat, dan banyak diangkat dalam media populer. Tahun

1986 hadir komik Sunda berjudul Kawin ka Kunti, bercerita tentang pernikahan manusia dan mahluk halus, Kuntianak.

Penelitian ini bersifat kualitatif, secara deskriptif menguraikan tentang pengemasan mitos dan tradisi dalam komik sebagai wujud interteks. Analisis intertekstualitas digunakan dalam penelitian berupaya mencari representasi teks berupa keyakinan akan keberadaan mahluk halus di masyarakat Sunda yang muncul dalam komik.

Diperoleh kesimpulan bahwa interteks hadir dalam komik berupa keyakinan akan keberadaan mahluk halus, meliputi wujud hantu, kehadiran mantra berupa jampe pamakena, serta adat istiadat yang berkaitan dengan mahluk halus. Imaji hantu dalam komik ini adalah representasi dari konsep, pandangan, kepercayaan akan kehadiran mahluk halus. Gambarannya bisa jadi merupakan sebuah imaji perseptual, yang hadir dalam diri komikus didasarkan pada referensi eksternal di lingkungan komikus berada.


Spiritual beings within Sundanese is both myth and reality phenomenon. This spiritual- immaterial belief influences Sundanese people’s life, where it frequently appears in popular media. In 1986, there was a comic titled Kawin ka Kunti, told a story about spiritual being (Kuntianak)-human marriage.

It is a qualitative research which descriptively explains how myth and tradition are wrapped as an intertext form. Uses intertextual analysis, this research attempts to find text representa- tion in form of belief on spiritual beings existence in the comic.

It is then concluded that intertext exists in the comic in form of belief on spiritual beings existence comprises of incarnation of several ghosts, spells presence in form of jampe pamakena, as well as custom related to ghosts. Ghost imaging in this comic is a representation of concept, point of view, and belief of ghost. It may come in form of perceptual imaging, presents in anything that is based on external reference of the comic artist her/himself.

Hak Cipta

Copyright 2019 Perpustakaan ISBI Bandung. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved.

Kontributor

#