ANALISIS BENTUK MUSIK TARI JOGED BUMBUNG MASA KINI

Artikel oleh I Made Sudana, ISBI Bandung

Kata kunci: Seka Bali : manyi, semal, barong, bumbung, gandrangan.

Sumber pengambilan dokumen: J 2104 AWI a I 2

Relasi:

Dibuat: 16 Mei 2017

Abstraksi

Bali bamboo musical life area can not be separated from community groups that deal and foster the survival of the arts. One of the them is a seka or a social group in its formation is based on the willingnes and certain specific objectives.
There are four types of seka are acting , namely: seka Semal, seka Barong dan seka Bumbung. The sample will be discussed and examined theree seka Joged Bumbung Bianyar, Tabanan, dan Buleleng.
Chosen seka-seka Joged Bumbung in consideration where the works of his music has been recorded into CD/ VCD and circulated almost all over Indonesia.
Third seka is very creative in combining music as a dance accompanist jogged rindik to be with ethnic musicthat exists outside Bali.
Songs outside Bali ethnic usually placed in the gandrangan or pengibingan where dance is accompanied by a very free and full of improvisation.


Kehidupan musik bambu daerah bali tidak dapat dipisahkan dari kelompok masyarakat yang menangani dan membina kelangsungan hidup kesenian tersebut. Salah satunya adalah seka atau kelompok sosial yang dalam bentuknya didasarkan atas kerelaan dan tujuan-yujuan khusus tertentu.
Ada 4 jenis seka yang berkiprah , yaitu: seka Manyi, seka Semal, seka Barong dan seka Bumbung. Sedangkan sampel yang akan dibahas dan dikaji 3 seka joged bumbung Gianyar, Tabanan dan Buleleng.
Dipilihnya seka-seka Joged Bumbung dengan pertimbangan dimana karya-karya musiknya sudah direkam ke dalam CD/ VCD , dan beredar hampir ke seluruh Indonesia.
Ketiga seka ini sangat keratif dalam memadukan musik rindik sebagai pengiring tari Joged Bumbung dengan musik-musik etnik yang ada di luar bali.
Lagu-lagu etnik dari luar Bali , biasanya ditempatkan pada bagian gandrangan atau bagian pengibingan dimana gerak tari yang diiringi sangat bebas dan penuh improvisasi.

Hak Cipta

Copyright 2017 Institut Seni Budaya Indonesia - Bandung. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved.

Kontributor

#