Pertunjukan Wayang Golek Giri Harja 3 (Sebuah Analisis Terhadap Teknis Sajiannya)

Artikel oleh Anis Sujana, SST. M.Hum, STSI Bandung

Kata kunci: wayang golek

Sumber pengambilan dokumen:

Relasi:

Dibuat: 02 Juni 2010

Abstraksi

Pertunjukan Wayang Golek Giri Harja 3<br /><br />
(Sebuah Analisis Terhadap Teknis Sajiannya)<br /><br /><br />
Salah satu kesenian tradisi yang ingin kembali akrab dengan masyarakat pendukungnya serta ingin membuktikan bahwa dirinya betul-betul bernilai ialah teater wayang golek. Seperti jenis kesenian tradisi lainnya, wayang golek mengalami pasang surut di dalam perkembangannya, dan dapat dicatat bahwa hingga tahun enam puluhan kesenian ini masih eksis dengan berbagai aspek kehidupan di masyarakat, terutama yang berkaitan dengan fungsinya.<br /><br />
Salah seorang dalang wayang golek yang kemudian berhasil meraih publik yang sebanyak-banyaknya adalah Asep Sunandar Sunarya dari Padepokan Wayang Golek Giriharja 3. Dan bukanlah mengada-ada kalau kehadiran Asep Sunandar Sunarya akhirnya menjadi standar prestise seorang warga masyarakat atau kelompok, dalam arti seseorang dipandang terhormat dan mempunyai wibawa apabila dalam pesta perayaan hajatan mampu menghadirkan Asep Sunandar Sunarya ke tengah-tengah mereka. (1991)<br />


n/a

Hak Cipta

Copyright (c) 2001 by Perpustakaan STSI. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved.

Kontributor

herry_erawan@stsi-bdg.ac.id