KOMUNIKASI NON-VERBAL MELALUI TANDA-TANDA MUSIKAL DALAM PENYAJIAN TEMBANG SUNDA CIANJURAN (Suatu Kajian Semiotik/Sistem Tanda-Tanda)

Array oleh Heri Herdini, STSI Bandung

Kata kunci: tembang sunda cianjuran

Sumber pengambilan dokumen: Jurnal Panggung VI, 2000

Relasi:

Dibuat: 28 Juli 2016

Abstraksi

Sebuah sajian seni tradisi memiliki kompleksitas sistemnya sendiri yang unik sehingga membentuk sebuah mekanisme tersendiri dalam laku ritus penyajiannya. Hal ini kemudian menjadikan genre yang bersangkutan memiliki kebakuan yang mendasari nilai estetis yang mewujud serta inherent dalam tampilannya setiap saat. Realita ini sudah menjadi being taken for granted sehingga tanpa disadari menjadi bagian yang cukup mengasyikkan dalam praksis komunitas pelakunya. Inilah yang ingin dituangkan dalam tulisan ini, terutama dalam kajian sistem tanda-tanda yang secara implisit mesti dipahami terlebih dahulu seiring dengan pemahaman dan penghayatan musikalnya, sehingga bisa didapat sebuah pemahaman baru sebagai komunikasi non-verbal, yang justru membuat genre ini tetap memiliki daya tarik bila seseorang mulai menyingkap koridor sistem penyajian musiknya serta mekanisme hubungan antar instrumen dan seniman pangrawitnya. Dengan pemahaman ini diharapkan adanya dampak edukatif dalam sisi etika di masa lalu, sekaligus mengenalkan tata-nilai hubungan antar insan dalam Budaya Sunda.


n/a

Hak Cipta

Copyright 2016 Perpustakaan Institut Seni Budaya Indonesia - Bandung. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved.

Kontributor

#